BUDAYA

Tantangan Pelestarian Budaya Di Tengah Perkembangan Tekhnologi Digital

Tantangan Pelestarian Budaya Di Tengah Perkembangan Tekhnologi Digital

BeritaAktual87.id, Bandung- Eksistensi budaya sunda di era industri saat ini menghadapi tantangan yang luar biasa, salah satu tantangan besarnya adalah berkembangnya teknologi digital yang memudahkan masuknyabudaya-budaya luar melalui akses informasi telpon selular.

Hal ini tentunya menjadi perhatian besar pemerintah untuk mencari cara dalam merawatbudaya lokal sehingga tidak tergerus oleh budaya-budaya-budaya modern yang semakin melekatdikalangan masyarakat umum.

SDN 035 Soka adalah salah satu sekolah di Kota Bandung yang memiliki kepedulian besar dalam melestarikan budaya sunda. Banyak kegiatan kasundaan yang digelar oleh SDN 035 Soka di setiap tahun ajarnya.

Ditahun pelajaran 2023-2024 ini SDN 035 Soka berkesempatan menjadi sekolah yang dikunjungi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KotaBandung untuk menggelar acara "Nyeni di Sakola Bareng Jeung Disbudpar Kota Bandung:)", Kamis (20/7/2023).

Terlihat Warga SDN 035 Soka telah bersiap-siap di lapangan dengan posisi yang sudah diatur oleh panitia acara Nyeni di Sakola Bareng Jeung Disbudpar Kota Bandung. Begitupun tim dari Disbudpar Kota Bandung telah hadir dan bersiap-siap dengan peralatan kesenian dan berpakaian khas Sunda.

Tepat pukul 07.00 WIB, acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Sekolah Agus Supriadi,S.Pd., M.M.  Acara sambutan kemudian dilanjutkan Kabid Disbudpar Kota Bandung Ratna Rahayu.

Ratna dalam sambutannya menyampaikan, Apresiasi yang luar biasa karena baru kali ini melihat peserta didik di satu sekolah yang semuanya memiliki angklung, hal ini menandakan bahwa SDN 035 Soka sangat peduli terhadap pelestarian budaya sunda.

"Dengan bangga, Disbudpar Kota Bandung memilih SDN 035 Soka sebagai sekolah yang dikunjungi untuk melaksanakan program Nyeni di sakola. Dan di Kota Bandung ini hanya tiga sekolah saja yang dikunjungi oleh Disbudpar.

Hari ini peserta didik akan bermain angklungbersama, kemudian nanti akan diajak untuk melakukan permainan sunda seperti cingciripit, perepet jengkol, gasing, dan kaulinan sunda lainnya" ujar Ratna dalam sambutannya.

Peserta didik bersuka cita mengikuti rangkaian kegiatan tersebut, dan berbagai seni yang ditampilkan diantaranya bermain angklung bersama yang dipandu oleh Guru Dana Komara, S.Pd, tari Jaipong ditampilkan oleh peserta didik kelas 5 Aqila Rifdah, danmenari bareng Oyag Nang Neng Nong dipimpin oleh Guru Sri Pujiati S.Pd dan Dana Komara,S.Pd. 

Akhir dari kegiatan ini peserta didik diajak bermain "Kaulinan Sunda" mulai dari Cingciripit, Perepet Jengkol, Endog-endogan dan lomba gasing yang dipandu oleh Tim Disbudpar Kota Bandung.

Melestarikan budaya sunda tidak akan terwujud jika hanya bergerak dari satu unsur masyarakat, tetapi melalui gerakan kolaborasi antara individu, masyarakat, dan instansi pemerintah diharapkan dapat menjadi gerakan yang positif sehingga kebudayaan sunda tetap hidup di tengah modernisasi zaman.

sumber : Agus S.

(redBA'87/kasepuhan).

0 Komentar :

Belum ada komentar.