BERITAAKTUAL87.ID, Sukabumi,-
Dugaan adanya permainan Mark- Up juga penggelapan uang perusahaan melalui harga seragam yang di pesan oleh pihak sebuah Perusahaan Vendor Sepatu di wilayah perbatasan Sukabumi-Cianjur kepada salah satu CV di wilayah Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, akan disikapi serius oleh LSM Garda Patriot Bersatu sebagai sosial kontrol di tengah masyarakat.
Pernyataan tersebut dilontarkan Ketua Umum DPP LSM GPB Denis FW, S.H, Untuk membongkar permasalahan ini bukan tanpa alasan. Ia menilai kwalitas baju seragam yang di pesan kepada CV tersebut (Data ada di redaksi) tidak sesuai dengan harga yang tertera di invoice pemesanan, ujarnya.
Denis mengatakan selain ada Mark- Up, juga diduga ada indikasi penggelapan uang perusahaan dalam praktek pemesanan tersebut. Hal tersebut diketahui atas adanya perseteruan yang terjadi antara CV yang memproduksi seragam tersebut dengan salah seorang Karyawan Perusahaan berinisial AH yang di duga menjadi penghubung atau kepercayaan perusahaan terkait pemesanan seragam perusahaan,
"Saya menduga selain adanya Mark-Up harga dalam praktik pemesanan juga diduga ada indikasi penggelapan terhadap uang perusahaan", katanya.
Dari data dan keterangan yang saya terima dari pihak CV mereka mengatakan, Setelah uang pembayaran diterima oleh AH, yang langsung mengambil kelebihan uang dengan alasan untuk keperluan kantor", terangnya kepada awak media dikantornya, Jum'at (14/01/2022).
Lanjut Denis, Malah diduga ada uang CV tersebut yang terpakai juga oleh oknum karyawati perusahaan tersebut yang berinisial AH sebesar kurang lebih 240 juta, Namun hingga saat ini tidak jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap permasalahan tersebut.
Denis mengatakan, besar kemungkinan ia akan melaporkan kasus yang terjadi kepada perusahaan induk yang ada di Amerika, melalui rekan saya yang ada di LSM lnternasional INGO," tegasnya.
Namun hingga berita ini dilansir, Belum ada yang dapat memberikan keterangan dari perusahaan vendor sepatu asal Amerika tersebut, nomor WA salah seorang yang juga memiliki jabatan strategis di perusahaan tersebut tidak merespon telpon dari awak media, imbuhnya.
Sumber : Nis
(frn/arf).
0 Komentar :
Belum ada komentar.