PENDIDIKAN

“‘Buruk Muka, Cermin Dibelah” Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 telah berakhir

“‘Buruk Muka, Cermin Dibelah”  Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 telah berakhir

BeritaAktual87.id, Bandung -Secara umum pelaksanaan PPDB di Kota Bandung bisa dikatakan berjalan dengan lancar, meski ada nampak trouble dan memang begitu setiap tahunnya. 

Meski demikian dari mulai dengan dibukanya pendaftaran sampai pengumuman tidak ada insiden yang berarti.

"Tetapi Entah dengan yang berada diwilayah lain di Provinsi Jawa Barat".

IMG-20230724-WA0022.jpg

Meskipun demikian pelaksanaan PPDB 2023 di Kota Bandung masih perlu evaluasi secara menyeluruh terutama terkait penerapan zonasi, yang ada kecenderungan dimanfaatkan oknum dengan melakukan pemalsuan dokumen kependudukan siswa.

Sampai saat ini kami masih kesulitan menghitung seberapa besar kecurangan (Pemalsuan dokumen kependudukan siswa) yang terjadi di Kota Bandung untuk PPDB SD, SMP dan SMA juga SMK, karena pendalaman kasus kecurangan ini diperlukan sikap kehati-hatian juga harus melibatkan banyak unsur terkait.

"Namun demikian kami optimis dan mengapresiasi bahwa pelaksanaan PPDB di Kota Bandung berjalan dengan lancar".

"Zonasi Oh Zonasi" masih tingginya minat orang tua menyekolahkan anak ke sekolah-sekolah yang dianggap favorite rupanya menjadi persoalan utama, Kenapa system zonasi masih terus diwarnai kecurangan.

Semenjak diterapkan pada  tahun 2018 yang lalu, system zonasi sejatinya mampu mengikis asumsi tentang sekolah negeri favorite.

Belum meratanya infrastruktur sekolah dibeberapa wilayah juga menjadi salah satu pemicu adanya kecurangan meskipun kecil, tetapi perkembangan pemerataan sarana pendidikan harus menjadi prioritas pemerintah daerah.

Penerapan penerimaan siswa dengan system zonasi atau pendidikan inklusif memerlukan pra-syarat utama yakni penyebaran kualitas pendidikan di semua sekolah, system ini sangat relevan di terapkan di Indonesia dalam rangka persatuan bangsa, untuk mengikis segregasi baik dari sisi identitas prestasi maupun latar belakang sosial ekonomi.

Menyalahkan system zonasi sama saja seperti kata pepatah ‘'Buruk Muka Cermin Dibelah'’, diperlukan sikap kebijaksanaan para pemegang kebijakan, boleh jadi system zonasi harus dievaluasi terutama dari prosentasi jumlah siswa. 

Kami menyarankan agar adanya keseimbangan prosentasi jumlah siswa melalui jalur zonasi dengan jalur prestasi akademik hal tersebut diperlukan guna tetap menjaga agar mutu pendidikan yang menjadi tujuan utama tetap terjaga, jangan sampai terkesan bahwa tidak perlu nilai bagus yang penting asal dekat sekolah.(redBA'87/kasepuhan).

sumber : Aep Alamsyah. Ketua LP3 Jabar.

              Sekretaris Forum Ormas Jabar.   

0 Komentar :

Belum ada komentar.