HUKUM

Bukan Hanya Harga Yang Fantastis, Di Duga SOP Tidak Digunakan Dalam Proses Sim Kolektif Petugas Lapangan BPR Para Sahabat Bekasi

Bukan Hanya Harga Yang Fantastis, Di Duga SOP Tidak Digunakan Dalam Proses Sim Kolektif  Petugas Lapangan BPR Para Sahabat Bekasi

BeritaAktul87.id, Karawang,-

Pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) kolektif yang diprakarsai BPR Para Sahabat Bekasi bagi pegawai lapangan mereka, "Diduga Bernilai Fantastis".  Pembuatan SIM C yang seharusnya hanya Rp.100.000,- dan Rp.30.000, untuk tes kesehatan dengan total biaya sebesar Rp.130.000, malah membengkak menjadi Rp.700.000, dan prosesnya dengan cara potong gaji.

 

Hal tersebut diketahui tim Investigasi DPP Garda Patriot Bersatu ketika mengkonfirmasi dugaan SIM yang dibuat kolektif tersebut "diragukan keasliannya", karena proses pembuatan SIM tidak sesuai dengan prosedur seharusnya, calon penerima SIM C tersebut  datang ke SATPAS SIM di POLRES dimana SIM C tersebut diterbitkan, namun pada proses nya pembuat SIM C tersebut tidak datang untuk melaksanakan test kesehatan, teori, dan praktek mengemudi, Selasa, (30/5/2023).

 

Diketahui kode SATPAS SIM C yang diterbitkan secara kolektif tersebut diduga dari SATPAS SIM POLRES Kabupaten Bekasi, menurut keterangan petugas Kepolisian yang enggan namanya dipublikasikan.  Keterangan nominal harga pembuatan SIM C kolektif tersebut didapatkan dari salah satu mantan pegawai BPR Para Sahabat Bekasi yang ditemui ketika sedang membuat laporan kehilangan di Kepolisian Sektor Klari, Kabupaten Karawang, namun yang bersangkutan  meminta namanya dirahasiakan.

 

"Ya pak saya dan kawan-kawan pegawai lapangan diwajibkan membuat SIM C secara kolektif yang diprakarsai oleh pimpinan Pusat BPR Para Sahabat Bekasi sebesar Rp.700.000,- dengan cara dipotong gaji, untuk prosesnya kami di foto di kantor pusat di Ruko Darmawangsa Grand Taruma Karawang, setelah itu kami menunggu SIM C selesai ", ujarnya.

 

Terkait hal tersebut wartawan beritaaktual87.id berusaha untuk mengkonfirmasi salah satu jajaran pegawai BPR Para Sahabat Bekasi bernama Jordy melalui aplikasi pesan WhatsApp, namun hingga berita ini dilansir,  belum ada jawaban yang menjelaskan terkait kebenaran data yang didapatkan.

 

Di tempat terpisah Ketua Umum DPP Garda Patriot Bersatu Denis. FW, S.H sangat menyayangkan akan hal tersebut, menurutnya bukan hanya masalah nominal harga pembuatan SIM C tersebut yang sangat fantastis namun profesionalisme Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditempuh yang tidak sesuai dan jelas itu sangat membahayakan baik untuk pegawai BPR Para Sahabat Bekasi itu sendiri dan untuk pengguna jalan lainnya.

 

"lni sangat berbahaya sekali, membuat sebuah lisensi yang seharusnya menempuh proses test yang ketat ini kok malah hanya foto saja, bagaimana caranya petugas pembuat lisensi tersebut mengetahui apakah orang yang dibuatkan lisensi tersebut layak atau tidak untuk diijinkan mengemudikan kendaraan dalam hal ini kendaraan roda dua", ujar Denis penuh rasa heran.

 

Lanjutnya, "Bagaimana bila penerima lisensi yakni pekerja lapangan BPR Para Sahabat  hanya mengerti menjalankan kendaraan ya saja tanpa mengerti rambu dan etika berkendara, lalu berkendara dara di jalan umum ? Jelas ini akan membahayakan pengguna jalan lain, pantas saja angka kecelakaan di Indonesia masih sangat tinggi, terkait hal ini kami melalui Divisi Bantuan Hukum DPP Garda Patriot Bersatu akan bersurat kepada Kapolri karena diduga praktik pembuatan lisensi Surat Ijin Mengemudi (SIM) seperti ini marak terjadi dilingkup penerbit lisensi Surat Ijin Mengemudi. Jangan sampai ulah oknum petugas nakal masyarakat yang menjadi korban ", pungkas Denis. ( Red )

0 Komentar :

Belum ada komentar.